LTSHE Membuat 86 Desa di Kabupaten Puncak Terang pada Malam Hari
By Abdi Satria
nusakini.com-Puncak-Membangun infrastruktur di timur Indonesia memang tak semudah di kawasan barat, mengingat kawasannya sulit dijangkau serta infrastruktur penujang lainnya masih minim bahkan sangat sulit. Misalnya saja dalam penyediaan tenaga listrik untuk masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Bentang alam Papua menyebabkan aliran listrik PLN belum dapat masuk ke berbagai wilayahnya, salah satunya di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Senin (25/3), Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Satry Nugraha mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menyerahkan secara simbolis paket LTSHE kepada masyarakat di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. Total sebanyak 18.102 unit LTSHE diserahkan bagi warga di 86 desa di kabupaten tersebut.
"Program LTSHE merupakan salah satu instrumen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapatkan akses energi modern dan penerangan sebagai upaya mewujudkan energi berkeadilan," terang Satry.
Satry pada kesempatan tersebut mengungkapkan harapannya agar LTSHE ini memberikan banyak manfaat untuk masyarakat sekitar. "Saya juga mengharapkan LTSHE yang telah terpasang, dapat dipelihara oleh masyarakat penerima LTSHE dan Pemda, agar manfaatnya dapat bisa dirasakan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang lama," tutup Satry.
Papua memang menjadi prioritas untuk dipasang LTSHE. Satry mengungkapkan bahwa dari total alokasi anggaran 558 Miliar di Tahun 2018, 152 Miliar nya merupakan alokasi untuk pemasangan LTSHE di Papua.
Untuk tahun 2019, program LTSHE akan menyasar 98.481 rumah tangga lainnya yang belum berlistrik. Dimana 12.531 rumah tangga tersebut berada di Provinsi Papua. Total desa yang akan berlistrik LTSHE pada 2019 sebanyak 1.083 desa yang terletak di 119 Kabupaten/Kota.
Sejak 2 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2017, Kementerian ESDM menginisiasi program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Program ini merupakan langkah pra elektrifikasi yang khusus ditujukan kepada rumah tangga yang belum berlistrik sama sekali. Dan kedepannya daerah yang sudah terpasang LTSHE akan didorong untuk dilanjutkan dengan penerangan on grid dari PLN.
Pada Tahun 2017, program LTSHE telah dilaksanakan di 5 Provinsi (Maluku, NTB, Riau, Papua dan Papua Barat), dengan jumlah anggaran sebesar 276 Miliar.
Dengan jumlah anggaran tersebut, LTSHE di 2017 dapat memberikan penerangan di malam hari untuk 79.556 rumah tangga yang terdapat di 1.208 desa yang terletak di 28 Kabupaten/Kota
Setahun berikutnya, program ini merambah rumah tangga lainnya yang terdapat di 16 Provinsi. Dengan kata lain, pada Tahun 2018 ada tambahan LTSHE untuk 172.996 titik rumah tangga. Anggaran yang telah dikeluarkan untuk pembangunan ini adalah 558 Miliar.
Selain menyediakan listrik untuk rumah tangga, Kementerian ESDM juga menyediakan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) sebanyak 21.839 titik untuk 26 Provinsi. Provinsi Papua mendapatkan alokasi pemasangan PJU sebanyak 600 titik dan 300 titik diantaranya dialokasikan di Kabupaten Puncak. (p/ab)